DUH! Capres Tampar-Cekik Wakil Menteri Jadi Isu Heboh di Medsos, Nama Prabowo Subianto Disebut-sebut

FLORATANEWS.com - Bakal calon presiden (capres) menampar serta mencekik seorang wakil menteri di ruang rapat kabinet tengah jadi isu heboh di media sosial (medsos).

Sontak dikaitkan dengan isu kekerasan yang tengah beredar tersebut nama Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto diketahui saat ini tengah menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan jabatan Menteri Pertahanan (Menhan).

Baca Juga: PENTING PESERTA KETAHUI, Ini Nilai Ambang Batas alias Passing Grade Seleksi PPPK Guru 2023

Eks menantu mantan Presiden Soeharto tersebut juga telah mendeklarasikan diri sebagai salah satu bakal capres pada Pilpres 2024 mendatang.

Isu bakal capres menampar wamen pertama kali diposting di akun YouTube Seword TV berjudul "Aliffurahman: ADA CAPRES NAMPAR WAMEN DI RUANG RAPAT."

Postingan kanal YouTube tersebut kemudian ramai dikunjungi warganet setelah potongan videonya diunggah ulang oleh akun Twitter (X) @triwul82, Minggu 17 September 2023.

Baca Juga: Diundur lagi Jadwal Pendaftaran Seleksi CASN 2023, Ini Jadwal Terbaru dari Badan Kepegawaian Negara

"Ada salah satu bakal calon presiden yang dikabarkan menampar wakil menteri dari kabinet Jokowi, benarkah hal tersebut?" tulis pengunggah video, dikutip Selasa 19 Maret 2023.

Aliffurahman dalam video tersebut menyebut cerita bakal capres menampar serta mencekik seorang wakil menteri di rapat Kabinet Indonesia Maju awalnya beredar di grup Whatsapp.

"Ada salah seorang capres yang masih menjadi menteri itu katanya mencekik salah satu menteri," ujar Aliffurahman.

Baca Juga: The Girl Fest segera Gelar Festival Meriah Perempuan di Surabaya, Hadirkan Nagita Slavina hingga Erick Thohir

Jadi ada capres menteri nyekik wakil menteri saat rapat kabinet belum mulai dan sebelumnya katanya ditampar. Ini kemudian ditanyakan di grup WA," sambungnya.

Peristiwa itu membuat suasana rapat jadi kacau. Alifurrahman mengatakan, keadaan kacau mendorong para menteri lain langsung mencoba melerai.