“Jangan lupa Golkar rajanya pilihan tertutup. Kita berpengalaman menangani berbagai pemilu dengan pemilihan tertutup di era Orde Baru bahkan di era reformasi di tahun 2004 Golkar juaranya. Tetapi Golkar ingin menjaga demokrasi,” tegas Airlangga.
Baca Juga: Terungkap Penyebab KLM Tiana Liveaboard Tenggelam di Labuan Bajo, 19 Penumpang Berhasil Dievakuasi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengatakan, Golkar ingin konsisten memberi kedaulatan tetap di tangan rakyat.
Ia mengaku, mayoritas partai sudah sepakat tidak mengubah Undang-Undang tentang Pemilu tahun ini.
Hal ini dilakukan agar tetap menjaga regulasi yang digunakan sebagai dasar Pemilu 2024 tetap sama dan tak diubah tiap tahun.
Baca Juga: Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, 15 Penumpang Dievakuasi
“Jadi kita sudah ada komitmen antarpartai politik tidak setiap tahun, aturan pemilu diubah-ubah. Jadi tentu ini kita harus dijalankan secara konsisten apalagi kalau istilah di sepak bola peluit sudah dibunyikan," tegasnya.
Sebelumnya, delapan partai yang duduk di Parlemen Senayan, kecuali PDIP, menyatakan sikap menolak sistem proporsional tertutup untuk Pemilu 2024.
Saat ini, beberapa pihak tengah mengajukan gugatan uji materi terkait sistem proporsional terbuka ini ke Mahkamah Konstitusi.***
Artikel Terkait
UU Desa Diprediksi Bakal Direvisi? Masa Jabatan Kades Jadi 9 Tahun
Terkait Revisi UU Desa, PKB Dukung Masuk Prolegnas Prioritas Tahun 2023
CEK FAKTA: TKI Dihajar TKA China, Ditendang Berkali-kali di Wajah dan Leher?
CEK FAKTA: Anies Baswedan Dipermandikan dengan Nama Baptis Yohanes?
Tiongkok Cabut Pembatasan Perjalanan, Kemenparekraf RI Ancang-ancang Sambut Kedatangan Wisman ke Bali