• Jumat, 22 September 2023

Gelombang 2,5 Meter Berpotensi Terjadi di Wilayah Laut NTT, BMKG Minta Masyarakat Waspada

- Senin, 31 Oktober 2022 | 21:07 WIB
Ilustrasi gelombang tinggi. (Shutterstock)
Ilustrasi gelombang tinggi. (Shutterstock)

FLORATA NEWS – Mengawali bulan November 2022, situasi perairan laut di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diprediksi berpotensi dilanda gelombang tinggi.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah laut di NTT bakal diterjang gelombang tinggi mencapai 2,5 meter untuk tiga hari ke depan, yakni dari tanggal 1 hingga 3 November 2022.

Karena itu, BMKG mengimbau warga agar mewaspadai gelombang tinggi tersebut, terutama bagi mereka yang sedang melakukan pelayaran.

Baca Juga: Isi Surat Nikita Mirzani dari Balik Jeruji Besi, Singgung Keadilan hingga Anak Yatim

Hal tersebut disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG, Syaeful Hadi, pada Senin, 31 Oktober 2022.

"Potensi gelombang laut setinggi 1,25-2,5 meter berisiko tinggi terhadap perahu nelayan dan kapal tongkang sehingga perlu diwaspadai para nelayan maupun operator kapal," kata Syaeful Hadi, dikutip dari ANTARA.

Kata Syaeful, gelombang hingga 2,5 meter berpotensi melanda sebagian perairan laut NTT yaitu Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian utara dan selatan, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.

Baca Juga: Daftar Nama 17 Korban Cantika Express yang Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Operasi Mulai Hari Ini

Selain itu terdapat satu titik wilayah yang berpotensi dilanda gelombang kategori tinggi berkisar 2,5-3 meter.

Wilayah-wilayh dimaksud yaitu di Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu yang juga perlu diwaspadai karena beresiko tinggi terhadap pelayaran kapal feri.

Ia mengimbau para nelayan dan operator kapal di NTT agar meningkatkan kewaspadaan ketika melewati wilayah perairan yang berpeluang dilanda gelombang tinggi.

Baca Juga: 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Kapal Rakyat di Lembata Ditahan, 1 Oknum Ikut Terjerat Kasus Pidana Lain

Selain gelombang tinggi, hasil analisa kondisi sinoptik menunjukkan umumnya angin bertiup dari arah tenggara ke barat daya dengan kecepatan 1-5 Skala Beaufort.

Syaeful mengingatkan masyarakat agar terus memantau perkembangan cuaca maritim dari BMKG agar menjadi referensi untuk menentukan kegiatan perjalanan melalui jalur laut.***

Halaman:

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X