Tragedi Cantika Express 77: Fadya Mane Ditemukan di Hari ke-4, Warganet Tulis Pesan Menyentuh

FLORATA NEWS – Upaya pencarian para korban dalam tragedi terbakarnya Kapal Cepat Cantika Express 77 terus dilakukan tim SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang bersama sejumlah pihak terkait.

Dalam pencarian hari keempat, Kamis, 27 Oktober 2022 kemarin, tim SAR berhasil menemukan satu korban kapal cepat yang terbakar pada Senin, 24 Oktober 2022 tersebut.

Korban meninggal dunia yang ditemukan tersebut masih berusia anak-anak, dan ditemukan tim pencari di perairan Barate, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sekitar pukul 17.57 WITA.

Baca Juga: Ini Alasan Erles Rareral Jadi Pengacara Tersangka Kasus Korupsi di Flores Timur

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, I Putu Sudayana, mengatakan bahwa saat ditemukan korban dalam kondisi terapung di perairan Pantai Barate dan Tanjung Kurus, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang.

"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dievakuasi oleh tim SAR ke Kupang sehingga bisa diidentifikasi lebih lanjut oleh tim medis," kata I Putu Sudayana, dikutip dari ANTARA, Jumat, 28 Oktober 2022.

Belakangan diketahui jika korban yang ditemukan tersebut adalah seorang anak perempuan bernama Fadya Mane.

Baca Juga: Soal Korupsi Dana Covid-19 di Flotim, Pengacara PLT: Saya Tahu Alirannya ke Mana Saja

Dilansir dari victorynews.id, dalam kesehariannya bocah cantik ini biasa disapa Queen oleh orangtua dan keluarga dekatnya.

Queen yang sebelumnya berada di Kupang beberapa hari kemudian berlayar bersama opanya menuju Kalabahi, Kabupaten Alor, dengan menumpang Kapal Cepat Cantika Express 77 pada Senin lalu.

Tanpa diduga, tragedi pilu itu pun datang menimpa Queen dan ratusan penumpang Kapal Cepat Cantika Express 77.

Baca Juga: Lantik 57 Panwascam se-Flotim, Ketua Bawaslu Flores Timur Beri Pesan Menohok

Seperti diketahui, kapal tersebut mengalami kebakaran di Perairan Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, NTT.

Queen dan sang opa yang ikut dalam pelayaran itu tak bisa tertolong, bahkan memiliki kesempatan baik untuk menyelamatkan diri sendiri.